“FI’IL MUJAARRAD DAN FI’IL MAZID”
Oleh: Fahmi Nasrullah
Tentang
fi’il mazid, di dalamnya terkadang tiga pasal.
فِى
اَوْزَانِهِمَااْلفَصْلُ اْلأَوَّلُ
Pasal
pertama menyangkut bentuk-bentuk wazannya:
Fi’il terbagi menjadi dua bagian,
yaitu fi’il mujarrad (bebas huruf tambahan) dan fi’il mazid (memakai
huruf tambahan). Fi’il muzarrad adakalanya tsulatsi (terdiri dari tiga
huruf) dan adakalanya ruba’i (terdiri dari empat huruf), masing-masing
mencapai batas masksimal enam huruf bertikut dengan huruf tambahannya. Dengan
demikian berarti fi’il mazid terdiri dari lima macam.
- Fi’il madi tsulatsi mujarrad memiliki 3 mazan:
Pertama:
Wazan fa’ala dengan
‘ain fi’il di fathahkan; fi’il jenis ini ada yang lazim (tidak membutuhkan
maf’ul), sebagai contoh adalah جَلَسَ
dan قَعَدَ
. Ada pula yang mutaaddi (membutuhkan maf’ul), sebagai contoh lafaz ضَرَبَ, نَصَرَ
Dan فَتَحَ
.
Kedua: Wazan fa’ila dengan ‘ain fi’il yang
dikasrahkan, jenis yang lazim dari fi’il ini adalah seperti lafaz فَرِحَ , جَذِلَ
dan jenis yang muta’addi adalah seperti lafaz عَلِمَ
dan فَحِمَ.
Ketiga: Wazan fa’ula, dengan ‘ain fi’il
yang di dhammahkan, fi’il jenis ini terdiri dari fi’il lazim, sebagai contoh
lafaz ضَرُفَ dan كَرَمَ.
- Fi’il madhi ruba’I mujarrad memiliki satu wazan, yaitu wazan fa’lala semua memakai harokat fathah kecuali ‘ain fi’il-nya. Fi’il jenis ini ada yang bersifta lazim, seperti lafaz حَشْرَجَ dan دَرْبَخ.
Ada pula yang bersifat muta’addi,
seperti lafaz بَعْثَرَ dan دَحْرَجَ.
- Fi’il tsulatsi mazid (yang ditamabahi) satu huruf memiliki tiga wazan, taitu:
Pertama: Wazan fa’-‘ala, dengan
men-tadh’ifkan ‘ain fi’il-nya, seperti lafaz قَطَّعَ
Dan قَدَّمَ.
Kedua: Wazan faa’ala dengan tambahan alif
diantara fa fi’il dan ‘ain fi’il, seperti lafaz قَا تَالَ
dan خَاصَمَ.
Ketiga: Wazan af’ala, dengan tambahan
hamzah sebelum fa’ fi’il seperti lafaz أَحْسَنَ
Dan أَكْرَمَ
.
- Fi’il tsulatsi mazid dua huruf memiliki lima wazan yaitu
Pertama: Wazan infa’ala, dengan
tambahan hamzah washal dan nun sebelum fa fi’il, seperti lafaz اِنْكَسَرَ
dan اِنْشَعَبَ.
Kedua: Wazan ifta’ala dengan
tambahan hamzah washal sebelum fa fi’il dan huruf ta di
antara fa fi’il dan ‘ain fi’il-nya, seperti lafaz اِجْتَمَعَ
Dan اِتَّصَلَ.
Ketiga: Wazan if’alla dengan
tambahan hamzah washal sebelum fa fi’il yang di tadh’ifkan, seperti
lafaz اِحْمَرَّ
dan اِصْفَرَّ.
Keempat: Wazan tafa’-‘ala dengan
tambahan ta sebelum fa’ fi’il dan ‘ain fi’il yang di tadh’ifkan,
seperti lafaz تَقَدَّمَ dan تَصَدَّعَ.
Kelima: Wazan tafaa’ala dengan
tambahan ta sebelum fa fi’il dan huruf alif di antara fa
fi’il dan ‘ain fi’il seperti lafaz تَقَاتَلَ
dan تَخَامَ.
- Fi’il tsulatsi mazid tiga huruf memiliki empat wazan seperti penjelasan berikut:
Pertama: Wazan istaf’ala dengan
tambahan hamzah washal, huruf sin, dan huruf ta sebelum fa
fi’il-nya seperti lafaz اِسْتَغْفَرَ dan اِسْتَقَامَ.
Kedua: Wazan if’au’ala dengan
tambahan hamzah washal sebelum fa fi’il yang di tadh’if-kan
seperti tambahan huruf wawu di antara kedua ‘ain-nya seperti
lafaz اِغْدَوْدَنَ
dan اِغْشَوشَبَ.
Ketiga: Wazan if’awwala, dengan
tambahan hamzah washal sebelum fa fi’il dan wawu yang di
tasydid-kan di antara ‘ain fi’il dan lam fi’il-nya, seperti
lafaz اِجْلَوَّدَ
Dan اِعلَوَّطَ.
Keempat: Wazan if’aalla, dengan
tamabahan hamzah washal sebelum fa fi’il dan alif sesudah
‘ain fi’il, serta lam fi’il yang ditadh’if-kan, seperti lafaz
اِحْمَارَّ
Dan اِعْوَارَّ.
- Fi’il mazid raba’i memiliki satu wazan, yaitu wazan tafa’lala, dengan tambahan ta sebelum ta sebelum fa fi’il, seperti lafaz تَدْحَرَجَ dan تَبَعْثَرَ.
- Fi’il mazid ruba’i dua huruf memiliki dua wazan, yaitu:
Pertama: Wazan if’anlala dengan
tambahan hamzah washal sebelum fa fi’il dan nun di antara ‘ain
fi’il dan lam fi’il yang pertama, seperti lafaz اِحْرَنْجَمَ
dan اِفْرَنْقَعَ.
Kedua: Wazan if’allala, dengan
tambahan hamzah washal sebelum fa fi’il, dan lam fi’il
yang kedua di tadh’if-kan, seperti lafaz ,اِسْبَطَرَّ اِقْشَعَرَّ dan اِطْمَأَنَّ.
8. Diketegorikan ke dalam fi’il ruba’I
mujarrad (yaitu wazan dahraja) sebanyak delapan wazan yang bentuk awalnya
dari tsulatsi, lalu ditambahkan satu huruf untuk tujuan ilhaq yaitu:
- Wazan fa’lala, seperti lafaz جَلْبَبُ dan شَمْلَلَ
- Wazan fau’ala, seperti lafaz رَوْدَنَ dan هَوْجَلَ
- Wazan fa’wala, seperti lafaz جَهْوَرَ dan دَهُوْرَ
- Wazan fai’ala, seperti lafaz بَيْطَرَ dan سَيْطَرَ
- Wazan fa’yala, seperti lafaz شَرْيَفَ dan رَهْيَأ
- Wazan fan’ala, seperti lafaz سَنْبَلَ dan شَنْتَرَ
- Wazan fa’nala, seperti lafaz قَلْنَسَ
- Wazan fa’laa, seperti lafaz سَلْقَ
- Dikategorikan ke dalam fi’il ruba’i mazid satu huruf (yaitu wazan tafa’lala) sebanyak tujuh wazan, semua berasal dari fi’il tsulatsi, lalu ditambahkan kepada huruf ilhaq, dan ditambahkan pula kepadanya ta yaitu:
- Wazan tafa’lala, seperti lafaz تَجَلْبَبَ dan تَشَمْلَ
- Wazan tamaf’ala, seperti lafaz تَمَنْدَلَ.
- Wazan tafau’ala, seperti lafaz تَكَوْثر dan تَجَورَبَ.
- Wazan tafa’wal, seperti lafaz تَسَرْوَلَ dan تَرَهْوَكَ .
- Wazan tafai’ala, seperti lafaz تَسَيْطَرَ dan تَشَيْطَنَ
- Wazan tafa’yala, seperti lafaz تَرَهْيأَ
- Wazan tafa’laa, seperti lafaz تَقَلْسَ Dan تَجَعْبَ
10.Diktegorikan ke dalam fi’il
ruba’ii mazid dua huruf, yaitu sebanyak tiaga wazan; bentuk asalnya dari
fi’il tsulatsi, lalu ditambahkan huruf Kemudian ditambahkan lagi dua
huruf.
- Wazan if’anlala, seperti lafaz اِقْعَنْسَسَ Dan اِقْعَنْدَدَ
- Wazan if’anlaa, seperti lafaz اِحرَنْبَى dan اِسْلَنْقَى
- Wazan ifta’ala, seperti lafaz اِسْتَلْقَ dan اِجتَعْبَ
Ilhaq artinya, hendaknya menambahkan
kepada huruf asal kalimah sebanyak satu huruf bukan tujuan yang menyangkut
masalah makna, tetapi sekedar menyamakannya dengan wazan kalimat lain.
Tujuannya ialah supaya kalimat yang diilhaq-kan diberlakukan sama dalam
hal tashrif dengan kalimat yang menjadi panutannya. Hal yang dijadikan patokan
dalam hal ilhaq ini ialah kedua kalimat yang bersangkutan memiliki wazan
yang sama dalam bentuk masdhar-nya.
Fi’il madhi, baik yang mujarrad, yang
mazid, maupunn yang mulhaq, bila semua dijumlahkan menjadi satu
memiliki tiga puluh bentuk wazan.
muantap
BalasHapus...'amil satu ma'mul lebih satu boleh ndak..atau sebaliknya...
BalasHapus