Jumat, 13 Mei 2016

PEMBAGIAN I’ROB





PEMBAGIAN I’ROB
                                          Oleh : Jannatul Firdausi Nuzula

Definisi I’rab yakni perubahan akhir beberapa kata karena adanya ‘amil yang masuk, baik secara terbaca (lafdhan), dikira-kirakan (taqdiran) maupun mahalli.
I’rob terbagi menjadi 3 macam, yakni:
1.     I’rob Lafdzi
I’rob Lafdzi adalah perubahan akhir kalimah yang tidak membuat sulit untuk membacanya dan mudah melafadzkannya serta mudah untuk dimengerti. Nama lain dari I’rob lafdzi adalah I’rob zhahir, karena terlihat jelas dalam penekanan membacanya.
I’rob lafdzi diberlakukan hanya untuk yang mu’rab bukan yang mu’tal.

Contoh
Keterangan
يَكْتُبُ ، خَلِيْلٌ
Fi’il dan isim ber sempurna (shahih akhir)
دَلْوٌ ، ظَبْيٌ
Isim yang hampir sempurna (syibh shahih) yaitu yang berhuruf akhir wawu atau ya’ ynag sebelumnya adalah sukun.
2.    I’rob muqoddar (taqdiri)
I’roab mudaddar adalah perubahan akhir kalimah yang karena adanya penghalang, maka sulit untuk membacanya dan sulit untuk melafadzkannya, karena alasan ta’adzur, tsiqal, munasabah dan man’iyyah. Harokat yang digunakan cukup dikira-kirakan (taqdiran) karena sulit dilafadzkan.
Taadzur artinya tidak mungkin menzhahirkan tanda I’rab
Tsiqol artinya masih memungkinakan mendhahirkan dhommah atau kasroh di atas wawu atau ya’, misalnya يَقْضِيْ القَاضِيْ    dhommah di atas ya’ tidak ada karena disembunyikan, namun masih memungkinkan untuk dizhahirkan menjadi يقضيُ القَاضِيُ   
Munasabah artinya penyesuaian kepada yang bersambung pada huruf ujung.
Man’iyyah artinya larangan menzhahirkan harakat sebenarnya dalam I’rab.
I’rab muqoddar diberlakukan untuk kalimah mu’rabat yang:
·         Mu’tal akhir dengan alif, ya’, wawu
·         Mudhaf kepada ya’ mutakallim
·         Berbentuk hikayat
·         Diperuntukkan sebagai nama diri (musamma bihi)

Contoh
Jenis
Keterangan
يَرْضَي ، فَتَي
Muqoddar lit taadzur
Mu’tal akhir, sebelum huruf akhir difathah
يَدْعُو ، يَسْمُو
Muqoddar lits tsiqol
Mu’tal akhir, sebelum huruf akhir didhommah
غُلاَمِي
Muqoddar lil munasabah
Bersambung dengan ya’ mutakallim
كَتَبْتُ : يَعْلَمُ
Muqoddar man’iyyah
Aku menulis kalimah: يَعْلَمُ
Kalimah hikayat: manshub
أَكْرَمْتُ مَنْ
Mudoddar man’iyyah
Aku memuliakan Man
Man (sebagai isim mabni) yang dimaksud adalah orang yang bernama Man

Jadwal I’rab muqoddar isim

Isim
Contoh/I’rab
Keterangan
Rafa’
Nashob
Jer
Maqshur ma’rifat
جَاءَ الْفَتَى
ضمة على الألف
رَأَيْتُ الْفَتَى
فتحة على الألف
مَرَرْتُ بِالْفَتَى
كسرة على الألف
Ta’adzur
Maqshur nakiroh
جَاءَ فَتًى
ضمتان على الألف
رَأَيْتُ فَتًى
فتحتان على الألف
مَرَرْتُ بِفَتًى
كسرتان على الألف
Ta’adzur
Manqush ma’rifat
جَاءَ الْقَاضِى
ضمة على الياء
I’rab zhahir
مَرَرْتُ بِالقَاضِى
كسرة على الياء
Tsiqol
Manqush nakiroh
جَاءَ قَاضٍ
ضمتان على الياء المحذوف
I’rab zhahir
مررتُ بِقَاضٍ
كسرتان على الياء المحذوف
Tsiqol
Mudhaf ya’ mutakallim
جَاءَ غُلاَمِى
ضمة على الميم
رَأيتُ غُلاَمِى
فتحة على الميم
I’rab zhahir
Munasabah
Musamma bihi
جَاءَ مَنْ
ضمة على النون
رأيتُ مَنْ
فتحة على النون
مررتُ بِمَنْ
كسرة على النون
Man’iyyah

Jadwal I’rab muqaddar fi’il
Fi’il
Contoh/I’rab
Keterangan
Rafa’
Nashob
Jazm
Huruf akhir: alif
يَخْشَي
ضمة على الألف
لَنْ يَخْشَي
فتحة على الألف
ـ
Ta’adzur
Huruf akhir: ya’
تَطْوِي
ضمة على الياء
ـ
ـ
Tsiqol
Huruf akhir: wawu
يَدْعُو
ضمة على الواو
ـ
ـ
Tsiqol
Setelah huruf akhir: disukun
ـ
ـ
لاَ تَضْرِبِ الرّجُلَ
سكون على الباء
Man’iyyah
Setelah huruf akhir: nun taukid
هَلْ يَضْرِبَانِّ
نون قبل النون
ـ
ـ
Tsiqol
Setelah huruf akhir: nun wiqoyah
هَلْ تُكْرِمُوْنِيْ
ياء قبل النون
ـ
ـ
Tsiqol
Hikayat
ـ
يَعْلَمُ : كَتَبْتُ  
فتحة على الميم
ـ
Man’iyyah


3.    I’rab Mahalli
Secara umum I’rab hanya melebar kepada dua objek saja, yakni I’rab untuk mabni dan I’rab untuk jumlah. Dua objek tersebut jika ditinjau dari definisi I’rab tentu tidak memiliki syarat untuk dii’rab. Oleh karena itu perlu adanya jalan yang disebut dengan kata mahal (posisional: (المحل
Bila objeknya mabniyyah maupun jumlah disebut I’rab Mahalli (الإعراب المحلي) ada juga yang menyebutnya mahal I’rab.
I’rab mahalli merupakan perubahan kalimah dalam bentuk semu (I’tibari), karena ada amil yang masuk padanya. I’rab mahalli digunakan untuk mabniyyat dengan melihat pada kalimah secara utuh. Jadi berbeda dengan I’rab zhahir dan I’rab muqoddar yang kajiannya adalah perubahan akhir kalimah melalui tanda yang nyata.
Pada mabniyyat, penanda I’rab pada akhir kalimah tidak bisa dimunculkan karena konstruksinya memang permanen. Namanya juga mabni yakni tidak dapat diubah-ubah lagi. Maka apabila ada mabniyyat yang marfu’, mansub, marur, ataupun majzum, I’rabnya cukup I’tibari (seolah-olah dii’rab/semu). I’rab dengan cara ini disebut I’rab Mahalli.


Contoh
Arti
Keterangan
صَدَقَ هذَا
Ini benar.
 ذَاdan  هَؤُلاَءِadalah mahal rofa’
جَاءَ هؤُلَاءِالتَّلَامِيْذُ
Murid-murid ini datang.
صَدِّقْ هذَا
Benarkah ini?
 ذَاdan  مَنْadalah mahal nashob
أَكْرَمْتُ مَنْ تَعَلَّمَ
Aku menghormati orang yang mengaji.
رَسَمْتُ بِهذَا
Aku menggambar dengan ini.
 ذَاdan  الّذِيْنَadalah mahal jer
أَحْسَنْتُ إِلَى الّذِيْنَ اجْتَهَدُوْا
Aku berbuat baik kepada orang-orang yang berijtihad.
لَمْ يَنْجَحْنَ الْكَسْلاَنُ
Pemalas tidak akan sukses.
 لَمْ adalah mahal jazm

Huruf (kata tugas), fi’il amar, fi’il madhi yang tidak didahului adat syarat yang menjazemkan, asma’ af’al, asma’ ashwat adalah mabniyyat yang tidak mengalami perubahan tanda I’rab baik zhahir maupun muqoddar dan tidak mempunyai status dalam I’rab mahalli, maka disebut dengan:
 لا محل لها من الإعراب (mabniyyat yang tidak memiliki tempat dalam I’rab).



3 komentar:

  1. Alhamdulillah Ini firda alumni seblak kah?

    BalasHapus
  2. Apa i'rob dari.
    للطالب قلم واحد
    وللمدرس أقلام كثيرة
    منها قلم الكتابة ومنها قلم الرسم
    وهذه أقلام المدرس
    في الفصل مدرس واحد
    وفي المدرسة مدرسون كثيرون
    وهولاء المدرسون حاضرون
    وفيها تلاميذ مجتهدون وتلميذات مجتهدات

    BalasHapus